A.
Morfologi dan Mengenai Bakteri Neisseria
gonorrhoeae
Neisseria gonorrhoeae, sering disebut gonokokus, adalah
penyebab gonorrhea. Secara morfologi gonokokus sama dengan meningokokus dan
anggota lain marga Neisseria.
Organisme ini adalah diplokokkus gram-negatif dan seperti meningokokus
memerlukan medium yang diperkaya untuk pertumbuhannya. Walaupun gonokokus sukar
ditumbuhkan, metode yang paling umum ialah mencawankan spesimen pada medium
infuse yang diperkaya yang ditambahi 5 persen darah utuh panas yang dibuang
fibrinnya (agar darah coklat). Gonokokus tumbuh terbaik pada atmosfer 10 karbon
dioksida pada suhu 35oC. organisme ini dibbedakan dari meningokokus
dan Neisseria yang lain atau dasar
kemampuan fermentasinya, organismeini memfermentasikan glukosa tetapi tidak
maltose, sukrosa atau laktosa. Sering koloni Neisseria pada suatu cawan dapat dibedakan dari koloni bakteri lain
atas dasar uji oksidase, yang koloninya disemprot dengan tetrametilparafenilen
diamin hidroklorida. Koloni Neisseria
akan menjadi gelap dalam 30 sampai 60 detik.
Neisseria merupakan diplokokus negatif-gram yang bergandengan
dua-dua menyerupai dua buah ginjal. Neisseria
gonorrhoeae (Gonokokus) dapat menyerang traktus urogenitalis (terutama
uretra).
B.
Daya Patogen
Gonorhea adalah penyakit selaput lender saluran
genitouriner dan mata. Pada laki-laki biasanya ada peradangan uretra dengan
nanah dan rasa sakit pada waktu kencing. Prostat dan epididymis mungkin juga
terlibat. Fibrosis kadang-kadang mengikuti tahap akut, yang menyebabkan
menyempitnya uretra. Pada perempuan, infeksi itu lebih cenderung tidak bergejala
atau disertai dengan pengeluaran minor yang dengan mudah berlangsung tanpa
diketahui. Akan tetapi, organisme ini mungkin menginfeksi uretra, vagina,
serviks dan tabung fallopian yang menyebabkan penyakit kronis yang berakibatkan
kemandulan. Bakteremia mungkin juga terjadi yang mengarah ke terjadinya
luka-luka pada kulit, jantung, mata, meninges atau sendi-sendi yang menimbulkan
artritis gonokokus. Wanita-wanita yang hamil sangat rentan terhadap bentuk
gonorrhea yang terpencar.
Gonorrhea oftalmia neonatorum diperoleh bayi sewaktu
melewati saluran kelahiran ibu yang terinfeksi. Manifestasi yang pertama adalah
konjungtivitis, kemudian struktur okuler mungkin terlibat dan kebutaan dapat
merupakan akibat akhir. Pemberian tetesan 1 persen nitrat perak (metode Crede)
pada mata bayi yang baru lahirkan efektif untuk mencegah infeksi ini. Masa
inubasi ialah 3 sampai 9 hari.
Sumber organisme biasanya ialah eksudan dari orang
yang terinfeksi, tetapi kadang-kadang infeksi mungkin terjadi dari
barang-barang yang belum lama terkontaminasi dan masih lembab.
C.
Pengelolaan Klinis dan Pemeriksaan
Diagnosis gonorrhea akut pada laki-laki biasanya
bukan masalah yang sulit. Pasien mengeluh rasa sakit pada waktu kencing dan
olesan eksudan uretra yang diwarnai akan memperlihatkan kokus gram-negatif
intrasel. Penyakit pada perempuan lebih agak sulit untuk didiagnosis, Karena
penyakit itu mungkin tidak bergejala. Bagaimanapun, diagnosis positif
memerlukan organisme untuk ditumbuhkan dari eksudan dan diidentifikasi secara
biokimia. Gonorrhea kronis lebih sulit didiagnosis, karena organisme ini
terdapat dalam jumlah sangat rendah. Disamping metode biakan, teknik flouresen
antibody seperti teknik yang dipertelakan untuk sifikis mungkin digunakan.
Seperti pada sifilis, diagnosis, pengobatan dan
menemukan kontak awal adalah yang paling penting. Kesembuhan dari gonorrhea
tidak memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi ulang.
Identifikasi dan diferensiasi didasarkan pada
pemeriksaan:
a.
Mikroskopis
dengan pewarnaan gram tampak sebagai diplokokus negatif-gram yang dapat
ditemukan intraseluler terutama pada stadium akut.
b.
Neisseria emberikan
hasil tes oksidasa positif. Bila pada koloni Neisseria diteteskan reagen berupa larutan
tetra-metil-p-fenilendiamin hidroklorida 1 % akan terjadi perubahan warna
koloni yang mula-mula berwarna merah jambu kemudian berubah menjadi merah ungu
dan akhrnya menjadi warna hitam sekitar 1-5 menit.
c.
Sifat-sifat
biokimia atau reaksi gula-gula pada CTA (Cystein
Trypticase Agar). Gonokokus hanya meragikan glukosa.
d.
Gonokokus
resisten penisilin memberikan hasil tesyodometri (tes beta-laktamase) positif.
Larutan yodium-kanji (sebagai indicator) yang semula membentuk kompleks
berwarna biru akan direduksi menjadi kanji dan yodida yang tidak berwarna oleh
asam penisiloat (terbentuk sebagai akibat hidrolisis penisilin oleh enzim
beta-laktamase yang dibuat oleh kuman).
Bahan yang disediakan saat identifikasi Neisseria gonorrhoeae:
1.
Sediaan sekret
uretra pada gelas alas.
2.
Biakan gonokokus
pada perbenhan Thayer-Martin.
3.
Reagen oksidasa.
4.
Reagen untuk tes
yodometri.
Pelaksanaannya:
1.
Lakukan
pewarnaan gram terhadap sediaan dan lihat hasilnya dibawah mikroskop cahaya.
2.
Teteskan reagen
oksidasa [ada koloni Gonokokus dan lihat perubahan yang terjadi dalam 5 menit.
3.
Buat suspense
bakteri koloni Gonokokus dalam larutan penisilin buffer fosfat, setelah itu
dibiarkan 30 menit dalam suhu kamar teteskan larutan kanji dan yodium. Lihat
perubahan warna yang terjadi dalam waktu 10 menit.
D.
Pengobatan
Pada pertengahan 1930-an, ketika sulfonamide pertama
diperkenalkan, pada dasarnya semua kasus gonorrhea memberikan respon yang baik
pada terapi sulfonamide. Akan tetapi, selama dasawarsaberikutnya, kebanyakan
galur yang peka sulfonamide dapat dimatikan, sebagai akibatnya , galur-galur
gonokokus yang resisten terhadap sulfonamide menjadi menonjol. Untungnya, pada
waktu galur gonorrhea yang resisten terhadap sulfonamide menjadi masalah utama,
tersedialah penisilin.
Penisilin telah menjadi pengobatan pilihan selama
lebih dari 30 tahun. Tetapi sayangnya, pada tahun 1976 gonokokus yang membuat
penisilinase diisolasi dari daerah-daerah terpisah luas di Amireka Serikat dan
Inggris. Galur-galur semacam itu kini dilaporkan ditemukan diseluruh dunia.
Bergantung kepada tempatnya, galur-galur gonokokus yang membuat penisilinase
mungkin yang menyebabkan 40 persen isolate kinis. Jadi menjadi suatu keharusan
untuk menguji semua gonokokus isolate untuk produksi penisilinase. Pusat
pengendalian penyakit masih menyarankan bahwa gonorrhea yang tidak rumit yang
disebabkan oleh galur penisilinase negative diobati dengan injeksi penisilin
prokain cair disertai probenesid oral atau ampisilin oral bersama dengan
probenesid. Probenesid bukanlah antibakteri, obat ini hanya menghambat ekskresi
penisilin terinci. Dalur-galur yang memproduksi penisilinase diobati dengan
sukses dengan 29 spektinomisin intramuskular. Tetapi disini pula, kesulitan
mrnghadang di cakewala, karena beberapa kasus glur yang resisten spektinomisin
yang memperoduksi penisilinase telah ditemukan. Akan tetapi, galur semacam itu
tanggap baik terhadap pengobatan dengan sefoksitin.
Usaha-usaha besar ditunjukkan untuk pembuatan vaksin
yang efektif terhadap gonorrhea dan walaupun keberhasilan sudah di ambang
pintu, antibody terhadap fimbria organisme, terutama tipe IgA, kelihatannya
mempunyai potensi penyediaan kekebalan yang efektif. Studi in vitro menunjukkan
bahwa antibody antifimbria mencegah penempelan gonokokus virulen pada sel dan
juga bertindak sebagai opsonin untuk fagositosis dan pemusnahannya. Antibody
juga dibentuk melawan sejumlah protein membrane luar, tetapi karena
keanekaragaman yang bedar di antara protein-protein ini dari galur ke galur,
vaksin yang menggunakan protein membrane luar kelihatanya tidak mungkin.
Yang kelihatannya hambatan terhadap kekebalan yang
efektif ialah pengamatan bahwa semua gonokokus (seperti meningokokus)
mensekresi enzim proteolysis yang mmbelah immunoglobulin IgA1 (salah satu di
antara anak kelas IgA) menjadi dua fragmen. Mengherankan, bahwa IgA2 tidak
dibelah, walaupun hanya ada perbedaan kecilpada rantai beratnya antara jedua
anak kelas IgA. Oleh kaena itu, menjadi jelas bahwa agar efektif terhadap
organisme semacam itu yang mengkolonisasi selaput lender, antibody IgA
tergolong anak kelas IgA2.
DAFTAR PUSTAKA
Volk, A. Wesley dan Margaret F. Wheeler. 1989. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid 2.Jakarta:Penerbit
Erlangga
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Kedokteran.Penerbit Binarupa Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar