Welcome to My Blogggyyyyy!

Jumat, 15 November 2013

Sedikit Tentang Darah


Darah adalah jaringan cair berisi atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam menilai hematokrit atau volume darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Pada waktu sehat volume darah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan.
Darah memiliki fungsi umum, yaitu:
1.      Sebagai alat transportasi. Sebagai pengangkut sari makanan dari usus haus ke seluruh tubuh, membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan, membawa karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru dan mengangkut sisa metabolisme tubuh ke alat sekresi.
2.      Sebagai alat pertahanan terhadap antigen dan ruda paksa.
3.      Sebagai alat regulasi atau pengaturan suhu tubuh, keseimbangan asam basa darah dan perimbangan antara tekanan osmose darah dengan jaringan tubuh.
Diskripsi darah sebagai berikut:
1.      Cairan ekstra seluler
2.      Terdapat pada pembuluh darah
3.      Volumenya antara 7-8% dari berat badan
4.      Berat jenis 1,045-1,065
5.      Viskositas 3-4 centipoice
6.      PH 7,35-7,45
Susunan darah. Serum darah atau plasma terdiri atas:
1.      Air 91,0 %
2.      Protein 8,0% (albumin, globulin, protombin dan fibrinogen)
3.      Mineral 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam kalsium, fosfor, magnesium dan seterusnya)
Sisanya diisi sejumlah bahan organic, yaitu flukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino.
Plasma juga berisi:
1.      Gas oksigen dan karbon dioksida
2.      Hormon-hormon
3.      Enzim dan antigen
Sel darah terdiri dari tigas jenis (sel-sel darah/elemen elemen seluler/korpuskuli), yaitu:
1.      Eritrosit atau sel darah merah yang berfungsi sebagai transfor sirkulasi oksigen dan karbon dioksida. Berumur 120 hari k/l.
Sel darah merah atau eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping tampak seperti dua buah buan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeterkubik darah terdapat 5.000.000 sel darah jika dilihat satu per satu berwarna kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar terlihat merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri dari pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin.
Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino dan memerlukan zat besi. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang, terutama tulang pendek, piph dantak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, dari dalam batang iga dan dari sternum.
Perkembangan sel darah merah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap: mula-mula besar dan berisi nucleus, tetapi tidak ada hemoglobin, kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya, kemudian baru diedarkan ke dalam sirkulasi darah.
Sel darah merah yang telah using akan dihancurkan oleh system retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan. Zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi dan sisanya diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin (pigen kehijauan) dan dapat dilihat padaperubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.
Bila terjadi pendarahan, sel merah dengan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen hilang. Pada pendarahan sedang, sel-sel akan diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya, tetapi apabila hemoglobin turun sampai 40% kebawah maka diperlukan tranfusi darah.
2.      Leukosit atau sel darah putih yang berfungsi reparatif (memperbaiki) dan defensif (bertahan atau pertahanan).
Sel darah putih berupa bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari pada sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap millimeter kunik mengandung 6.000-10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih.
Granulosit atau sel polimorfonuklear merupakan hamper 75% dari seluruh jumlah sel darah putih yang terbentuk dalam sumsum merah tulang berisi sebuah nucleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulir sehinga disebut sel berbulir atau granulosit. Kekurangan granulosit disebut granulositsitopenia.
Sel netrofil paling banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna netral atau campuran asam basa dan tampak seperti ungu.
Sel eosinofil hanya sedikit dijumpai dan menyerap warna yang bersifat asam (eosin) dan terlihat merah.
Sel basofil menyerap warna merah dn terlihat biru.
Limfosit membentuk 25% dari seluruh jumlah sel darah putih yang dobentuk di kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nngranuler dan tidak memiliki kemampuan bergerak seperti amuba yang terbagi dalam limfosit besar dan limfosit kecil
Monosit yakni sejumlah kecil sel yang berukuran lebih besar (kira-kira sebanyak 5%) yang mampu mengadakan gerakan amuboid dan sifat fagosit (pemakan)
3.      Trombosit atau butir pembeku (keeping darah) yang berperan chemis dan mekanis (pembekuan darah).
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen membentuk oksihemoglobin dalam sel darah merah yang berfungi sebagai pembawa oksigen dari paru-paru ke jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normalnya kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah, jumlah ini disebut “100%”.



Pengertian Darah Kapiler Dan Darah Vena
1.      Darah Kapiler
Darah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler yang sangat kecil, dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol semakin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahan buangan termasuk karbondioksida.  (Evelyn C. Pearce, 2006)
2.      Darah Vena
Darah vena adalah darah yang berada di pembuluh darah vena, membawa darah miskin akan oksigen menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastis dari pada arteri. Pada umumnya semua pembuluh vena cukup besar dan letaknya superficial dapat dipergunakan pengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena difosa cubiti. Pada anak kecil atau bayi darah dapat diambil pada vena jugula ris externa, vena femoralis, bahkan dari sinus sagitalis superior. (Evelyn C. Pearce, 2006)

 

                                         DAFTAR PUSTAKA

Pearce, C. Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:PT Gramedia 
             Pustaka Utama

Handout dan catatan pribadi mata kuliah Hematologi 10/18/2013
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar