Welcome to My Blogggyyyyy!

Kamis, 16 Oktober 2014

Pengambilan Sampel Air (Analisis Air)

Agar diperoleh hasil analisa yang sesuai dengan keadaan sebenernya diperlukan sampel yang representative yaitu sampel yang mewakili air atau badan air yang akan diperiksa kualitasnya.
 
Sampel air yang representative dapat diperoleh dengan mencampur sampel yang diambil dari periode waktu tertentu atau dari beberapa titik atau tempat pengambilan sampel yang berlainan.
1.      Jumlah Sampel Air

Untuk analisa atau pemeriksaan kualitas sampel air secara fisika dan kimia termasuk pemeriksaan kadar klorida diperlukan sampel sebanyak 2-5 liter. Sampel air yang akan digunakan guna analisa atau pemeriksaan kimia harus memenuhi persyaratan-persyaratan, salah satunya cara pengambilan sampel air.
 
2.      Selang Antara Waktu Pengambilan Sampel Air dan Analisa
Makin pendek selang waktu antara pengambilan sampel air dan analisa atau pemeriksaan, akan memberikan hasil makin baik. Beberapa unsur dan sifat fisika dikehendaki analisa di lapangan, karena susunan sampel air akan berubah setibanya di laboratorium.
Batas waktu maksimum untuk menunda pemeriksaan sampel air yang akan dianalisa atau akan diperiksa:
a.       Air bersih selama 72 jam
b.      Air yang sedikit tercemar selama 48 jam
c.       Air kotor atau air limbah selama 12 jam

Selang waktu tersebut hendaknya dicantumkan dalam laporan hasil laboratorium. Jika sampel air diawetkan dengan penambahan asam atau pembunuh jasad renik maka selang waktunya dapat diperpanjang.

Beberapa unsur dapat mengalami perubahan pada waktu penyimpanan sampel air. Kation-kation tertentu akan hilang Karena adsorpsi atau pertukaran ion oleh dinding wadah sampel dari gelas. Maka sampel air untuk analisa atau pemeriksaan kation-kation alumunium, cadmium, kromium, tambaga, besi, timbal, mangan, perak, dan seng perlu dipisahkan dalam botol yang bersih dan diasamkan dengan asam klotida pekat atau asam nitrat sampai pH skitar 3,5 untuk mencegah pengendapan atau adsorpsi oleh dindin gwadah sampel air.

Suhu dan pH dapat berubah dengan cepat antara pH-kebasaan-karbondioksida akan mengendapkan kalium karbonat sehingga menurunkan kadar kalsium dan kesadahan. Senyawa besi dan mangan akan larut dalam valensi rendah (tereduksi) dan merupakan senyawa yang tidak larut pada valensi tinggi (teroksidasi), oleh karenanya kation-kation ini dapat larut atau mengendap tergantung pada potensial reaksi sampel tersebut.

Kegiatan jasad renik dapat merubah keseimbangan nitrit-nitritamonia, menurunkan kadar fenol dan BOD atau mereduksi sulfat enjadi sulfide. Sisa klor akan direduksi menjadi klorida, sulfit, ferro, iodide dan sianida akan hilang karena pengaruh oksidasi. Warna, baud an kekeruhan akan bertambah atau berkurang. Natrium silikat dan boron dapat larut dari gelas wadah sampel. Krom valensi 6 dapat tereduksi menjadi valensi 3.

3.      Sampel Air yang Representatif
Untuk mendapatkan hasil analisa atau hasil pemeriksaan sampel air yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, pengambilan sampel harus dilakukan sebaik-baiknya dan dicegah kemungkinan kontaminasi atau perubahan selama dibawa ke laboratorim. Sebelum diisi, botol diblas 2-3 kali dengan air yang akan diperiksa. Faktor penting yang mempengaruhi hasi analisa atau pemeriksaan sampel air adalah kekeruhan, sehingga kekeruhan ini harus dihilangkan. Juga akan terjadi perubahan fisika dan kimia selama penyimpanan dan kena udara. Tiap sampel air yang keruh harus diperlakukan tersendiri tergantung unsur yang akan ditetapkan, banyaknya dan sifat kekeruhan dan lain-lain keadaan yang akan memperngaruhi hasilnya. Umumnya bahan tersuspensi dipisahkan dengan cara dekantasi, pemusingan atau penyaringan.kadang-kadang perlu dinyatakan bahwa analisa dilakukan dengan atau tanpa penyaringan.

Tiap sampel harus diberi keterangan yang jelas dan tidak mudah hilang pada wadahnya. Keterangan memuat nama tempat pengambilan, tanggal, waktu pengambilan, lokasi pengambilan, nama pengambil sampel, suhu dan data-data lainnya yang diperlukan seperti cuaca, kedalaman, aliran air dan lain-lain.
Untuk mengambil sampel air dari sungai, danau, sumur, kolam renang dapat menggunakan wadah gelas isi 1 liter yang di bagian bawahnya diperi pemberat dari timah hitam, dengan pegikat kawat kuningan atau tembaga. Tidak boleh dpakai kawat ari besi karena mudah berkarat sehingga udah putus dan karatnya akan mencemari air maupun sampel air.


Mulut botol harus cukup lebar, sehingga dapat dimasuki sumbat karet (s) yang diberi dua buah lubang. Pada lubang tersebut dimasukkan dua buah pipa plastik dengan garis tengah + 0,5 cm. Sebuah pipa dimasukkan sampai dasar botol dan pipa lainnya hanya sampai dasar sumbat, sedang ujungnya kira-kira 25 cm dari luar botol. Pipa kedua ini dapat disambung dengan pipa plastik yang panjangnya disesuaikan dengan kedalaman pengambilan sampel. Sebelumnya botol harus dibersihkan dahulu. Pada pengambilan pertama air dibuang, untuk membilas botol pengamil. Pengambilan kedua dipergunakan untuk membilas tempat samb]pel air yang akan dikirimkan ke laboratorium. Pengambilan ketiga diisikan kedalam wadah yang akan dikirim ke laboratorium dengan cara membalikkan botol pangambilan sampel air tadi, sehingga ujung pipa diluar mengenai dasarnya. Hal ini untuk mencegah aerasi.

4.      Pengawetan Sampel Air
500 ml sampel air + 0,5 ml asam sulfat pakt (H2SO4) untuk pemeriksaan logam-logam dan 250 ml sapel air + 3 tetes toluol untuk pemeriksaan nitrat, nitrit dan amonia.

5.      Pengiriman Sampel Air
Masing-masing sampel dikirim kan ke laboratorium harus ditempel suatu label yng memuat:
a.       Tempat pengambilan contoh atau sampel air
b.      Kode sampel air
c.       Lokasi yang tepat
d.      Pemeriksaan yang akan diminta
e.       Diambil oleh
f.        Tangga dan waktu

6.      DATA SAMPEL AIR KELOMPOK
Sampel air diambil menggunakan ketentuan alat pengambil sampel air sumur dan wadah penyimpanan yang sesuai persyaratan seperti yang diuraikan di atas melalui pembilasan terlebih dahulu tanpa pengawetan, karena jarak waktu pemeriksaan tidak lebih dari 6 jam (pengambilan jam 07.00 WIB dan pemeriksaan dilakukan pada jam 13.00 WIB) dan tidak perlu perlakuan khusus karena kondisi air yang tdak keruh.
a.       Tempat pengambilan contoh atau sampel air
Daerah  Pucanganom, Murtigading, Sanden, Bantul, Yogyakarta. Pemilhan lokasi ini telah dipertimbangkan karena kondisi sumurnya yang tidak tertutup sehingga tidak sulit untuk mengambilnya dan untuk mengetahui kualitas sample air sumur daerah Yogyakarta bagian selatan.
b.      Kode sampel air
Sampel air Sumur/Inayatun Sholikhah/24/9/2014
c.       Lokasi yang tepat
Sumur yang tidak tertutup (terbuka) daerah Yogyakarta bagian selatan.
d.      Pemeriksaan yang akan diminta
Pemeriksaan pH dan kadar klorida
e.       Diambil oleh
Saudari Inayatun Sholikhah (sumur tempat pengambilan sampel air merupakan kediaman rumah Inayatun Sholikhah) yang peralatan pengambilan dan wadah sampel dirancang dan dipersiapkan sebelumnya oleh semua anggota kelompok.
f.        Tanggal dan waktu pengambulan sampel
Rabu, 24 September 2014 jam 07.00 WIB
g.       Tanggal dan wakktu analisa atau pemeriksaan
Rabu, 24 September 2014 jam 13.00 WIB
h.       Suhu sampel air
29oC
i.         Kedalaman sumur lokasi
Kurang lebih 5-7 meter
j.        Cuaca tempat pengambilan sampel
Cerah berawan

DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1989. Kimia Air Untuk Sekolah Menengah Analis Kesehatan. Jakarta:Departemen Kesehatan RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar